Kalkulus didasarkan pada sistem bilangan dan sifat–sifatnya, berikut adalah skema sistem bilangan
Suatu anggota himpunan bilangan bulat dikaitkan dengan sebuah titik pada sebuah garis yang disebut sebagai garis bilangan
Sifat - sifat Bilangan RealKeterangan:
- Tertutup: operasi perkalian dan penjumlahan bilangan real menghasilkan bilangan real.
- Asosiatif: penjumlahan atau perkalian tiga buah bilangan real yang dikelompokkan secara berbeda mempunyai hasil yang sama.
- Komutatif: pertukaran letak angka pada penjumlahan dan perkalian bilangan real mempunyai hasil sama.
- Unsur identitas: operasi perkalian dan penjumlahan setiap bilangan real dengan identitasnya dapat menghasilkan bilangan real itu sendiri.
- Mempunyai Invers: setiap bilangan real mempunyai invers terhadap operasi penjumlahan dan perkalian, suatu bilangan real yang dioperasikan dengan invers menghasilkan unsur identitasnya.
- Sifat Distributif: suatu penggabungan dengan kombinasi bilangan real dari hasil operasi terhadap elemen-elemen kombinasi tersebut
- Tidak ada pembagi nol: pembagian bilangan real dengan nol menghasilkan nilai tidak terdefinisi (∞). Jika terdapat beberapa bilangan real kita dapat menjumlahkan, mengurangkan, mengalikan, dan membagi yang biasa disebut pengerjaan(operasi) hitung bilangan. Jika a, b, dan c adalah bilangan real sebarang maka memiliki sifat sebagai berikut.1.a + b = b + a (sifat komutatif penjumlahan).2.a + (b + c) = (a + b) + c (sifat asosiatif penjumlahan).3.Terdapat bilangan 0 dengan sifat a + 0 = 0 + a = a.4.Untuk setiap bilangan a terdapat penyelesaian khusus persamaan a + x = 0 yang diberi simbol –a.5.ab = ba (sifat komutatif perkalian)6.a (bc) = (ab) c (sifat asosiatif perkalian).7.Terdapat bilangan 1 dengan sifat a . 1 = 1 . a = a.8.Untuk bilangan a0≠ terdapat penyelesaian khusus untuk ax = 1 yang diberi simbol 1a−.9.a(b + c) = ab + ac (sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan).10.ab = 0 jika dan hanya jika a = 0 atau b = 0. 11.(–a)(–b) = ab dan (–a)b = a(–b) = –ab.
B. KETAKSAMAAN
Dua bilangan real a dan b ditulis a < b (dibaca, a kurang dari b) atau b > a (dibaca, b lebih dari a) jika b – a bertanda positif. Jika a < b mempunyai arti bahwa letak titik yang mewakili b pada garis bilangan terletak di sebelah kanan titik yang mewakili bilangan a.Simbol < dan > dinamai simbol ketaksamaan yang memiliki sifat: 1. Jika a≠0 maka berlaku salah satu hubungan a < b, a > b, atau a = b.
2. Jika a < b, dan b < c maka a < c.
3. Jika a < b dan c adalah bilangan real maka a + c < b + c.
4. Jika a < b dan c > 0 maka ac < bc.
5. Jika a < b, dan c < 0 maka ac > bc.
6. Tidak ada bilangan a sehingga a < a.
7. Jika a > 0, b > 0 maka a < b jika dan hanya jika a2 < b2.
Kita dapat menuliskan kesamaan dan ketaksamaan dengan satu simbol "≤" atau "≥". Jika ditulis "a≤b" dibaca, "a kurang dari atau sama dengan b". Jika ditulis "a≥b" dibaca, "a lebih dari atau sama dengan b".Jika ditulis "a<b≤c" dibaca b lebih dari a dan b kurang dari atau sama dengan c". Pernyataan "a<b" dinamai ketaksamaan sedangkan "a<b≤c" dinamai ketaksamaan ganda.
1. Interval Himpunan
semua bilangan real di antara dua bilangan real tertentu dinamai interval. Himpunan {x| 1<x<6} adalah interval dengan ujung-ujung interval 1 dan 6. Kedua ujung interval bukan anggota interval maka interval tersebut dinamai interval terbuka dan ditulis (1, 6). Dalam bentuk garis bilangan disajikan seperti pada gambar .
Jika ujung-ujung interval menjadi anggota maka interval tersebut dinamai interval tertutup. Misal dalam bentuk himpunan {x| 1<x<6} , ditulis [1, 6]
2. Pertaksamaan
Menyelesaikan pertaksamaan harus selalu ingat sifat-sifat ketaksamaan.
Contoh 1.1:
Tentukanlah himpunan penyelesaian pertaksamaan: 2 – 3x < 5x + 6
Penyelesaian:
2 – 3x < 5x + 6
⇔2 – 3x – 2 < 5x + 6 – 2
⇔–3x < 5x + 4
⇔–3x – 5x < 5x + 4 – 5x
⇔–8x < 4
⇔x>-1/2
Himpunan penyelesaian [-1/2,+∞]
(http://repository.ut.ac.id/4696/1/PEMA4108-M1.pdf)
Komentar